Langsung ke konten utama

Ulasan “Aleph” Karya Paulo Coelho

  Identitas Buku  Judul: Aleph Penulis: Paulo Coelho Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit: 2013 Jumlah halaman: 302 halaman. Cerita Singkat Sudut pandang tokoh utama ada penulis sendiri. Di sini penulis menceritakan pengelamannya melakukan perjalanan sejauh 9.288 km, yakni perjalanan melaui jalur kereta api Trans-Siberia, dari Moscow menuju Vladivostok. Penulis melakukan perjalanan bersama orang-orang yang bekerja dengan dirinya penerbit dan editor. Selain itu, ia juga mengajak orang lain yang ia kenal baru saja saat memulia perjalanan tersebut. Sebetulnya perjalanan ini telah dilakukan penulis sebelumnya. Namun, ia melakukan lagi dengan misi untuk menemukan aleph, energi dari kerajaannya sendiri. Di sini penulis menceritakan tempat-tempat yang pernah ia kunjungi, orang-orang yang pernah ia temui dan kenali, hingga pengalaman-pengalaman baik pahit maupun menyenangkan yang ia alami. Hal ini semua ia lakukan untuk menemukan aleph. Keunggulan Novel Penulis benar-benar seorang

Kok Kakak Jadi Kasar Sih?

Sumber : wwwwww.pexels. 


Sepulang sekolah, Aldo bersungut-sungut. Ia berjalan langsung menuju kamarnya,  tanpa mengucap salam,  tanpa menegur ibu atau adiknya yang sudah tersenyum menyambut kedatangan kakaknya dari sekolah.

"Wah,  ada apa ini?" batin ibu bertanya-tanya. Langsung dihampiri kamar Aldo yang ada di lantai atas. Sejenak ibu menarik napas di depan kamar itu,  lalu mengetuk pintu dan membukanya.

Belum sempat bertanya,  mata ibu langsung mendelik, melihat keadaan kamar Aldo. Baju berserakan di kasur dan lantai. Tas tergeletak begitu saja di lantai. Banyak kertas-kertas dan alat tulis tergeletak di atas meja,  tak beraturan. Belum sepatunya yang baru saja di pakai tidak dalam raknya.

Dilihatnya Aldo sedang mengutak - atik handphonenya. Dan ia masih memakai seragam sekolah berbaring di atas kasurnya. Didekatinya Aldo,  kemudian ibu bertanya, "Kenapa kamu hari ini,  Do?" Aldo diam saja tak menjawab.

"Tadi ada kejadian apa di sekolah?" tanya ibu kembali mulai menyelidiki.

"Gak ada apa-apa, " jawab Aldo santai,  tetap asik dengan handphonenya. Ibu pun hanya menghilangkan nafas. Kemudian beliau berkata, " Ok,  nanti tolong segera bersih-bersih kemudian rapikan kamar ya. "

Setelah mendengar jawaban persetujuan Aldo tentang tugasnya, ibu pun segera beranjak pergi dari pintu. "Huh,  ada masalah apalagi ini?" gumam ibu dalam hati sambil menggelengkan kepala keheranan melihat perilaku anak lelakinya yang telah duduk di kelas 8 ini.

Perubahan perilaku Aldo sudah dirasakan oleh sang bunda sejak Aldo masuk ke kelas 7. Dahulu Aldo senang bercerita apapun kepada ayah,  ibu,  juga adiknya. Ia suka bercanda,  terkadang senang mengganggu adiknya hingga suasana di rumah gaduh.

Namun perlahan, Aldo mulai merubah perilakunya. Ia menjadi agak pendiam,  lebih suka berlama-lama di kamarnya,  jarang bercanda lagi,  kalau bicara dengan adiknya pasti dengan nada marah-marah. Terkadang ibu dan ayah melerai  pertengkaran ini.

Sebenarnya Aldo mulai menunjukkan perubahan pada ciri fisiknya. Hal ini disadari oleh sang ibu. Wajahnya mulai tumbuh kumis tipis dan berjambang. Rambut pada kakinya pun mulai kasar. Suara Aldo pun mulai berubah.

Tak terasa,  masa kecil yang lucu dan menggemaskan itu telah berlalu dengan cepat. Ibu pun senyum sendiri. Tiba - tiba sang adik mendekati ibunya,  "Bu,  kenapa Kak Aldo?  Kok dia gak gangguin aku kayak biasanya?" tanya sang adik keheranan.

Mendengar pertanyaan anak bungsunya,  ibu langsung tersenyum dan mengelus kepalanya. "Dah,  kakak capek habis sekolah. Biarkan aja dulu ia istirahat. Nanti kalau lapar,  ia juga akan turun, " jelas ibu.

Menghadapi anak yang tengah menginjak usia ABG,  ayah dan ibu sudah sepakat untuk merubah pola interaksinya. Tidak ada lagi pelukan-pelukan gemas. Tidak ada lagi bicara dengan bahasa-bahasa bayi. Mulai memperlakukan Aldo selayaknya laki-laki dewasa.

Sebagai orangtua,  situasi ini memang berat. Namun perubahan harus dilakukan untuk mengembangkan fitrahnya sebagai orang remaja yang dapat bermanfaat di lingkungan sosialnya.

Day 37
#TantanganODOPKeenam
#Onedayonepost
#ODOPbatch5

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Super Blue Blood Moon

Tribunnews.com Berita akan terjadinya gerhana bulan hari ini (Rabu, 31 Januari 2018) sudah tersebar sejak 3-4 hari yang lalu. Teman-teman kecilku di kelas 5 Salman Al Farisi sudah sibuk membincangkannya. Aku pun yang tadinya hanya menganggap sebagai suatu fenomena alam yang biasa terjadi, lambat laun mulai tertarik untuk mengintip secuil informasi mengenai ini. Tahukah kamu kalau fenomena gerhana bulan saat ini adalah kejadian fenomena alam yang luar biasa? Kali ini bulan akan tampak lebih besar daripada biasanya, terjadi gerhana bulan penuh,  serta warnanya merah seperti darah akibat bias dengan cahaya matahari. Bulan pada saat ini benar-benar menunjukkan keelokannya. Tiada yang dapat menandingi kecantikannya ditengah temaramnya malam. "Langit boleh gelap. Namun aku akan senantiasa memberikan secercah cahaya pada kegelapan," ungkap sang Super Blue Blood Moon. 😁 Kita,  sebagai makhluk bumi yang terpisahkan jarak dan waktu dengan sang bulan hanya bisa menikmati sa

Kan Ku Panjat Tebing Itu!

Nayla beraksi Hari itu adalah hari Sabtu.  Kebetulan Sabtu pagi itu kami semua tidak ada kegiatan belajar dan mengajar.  Akhirnya kami memutuskan untuk mencoba kegiatan rock climbing di Plaza Festival,  Jakarta.  Sudah lama aku tidak mengunjungi daerah itu.  Terakhir ke sana saat aku masih mengerjakan skripsi,  mencari bahan landasan teori di perpustakaan Soemantri. Itu sekitar 20-23 tahun yang lalu! 😱 😆 Sudah banyak perubahan yang terjadi di sekitar Kuningan, jalan H.R Rasuna Said.  Dengan mengendarai motor, kami celingak-celinguk mencari gedung Plaza Festival.  Tak lama, kami pun menemukannya.  Segera saja memutar balik arah motor menuju pintu masuknya lalu parkir. Terus terang,  suasana di belakang Plaza Festival tidak banyak berubah.  Beda sekali dengan tampak depannya.  😁  Kami pun langsung menemui salah seorang kenalan yang mengenalkan dengan kegiatan panjat tebing ini. Kami tiba di sana pk. 07.00.  Masih pagi.  Belum ada penonton.  Hanya orang yang bertanggung jaw

Happy Swimming!!!

Senang Berenang               Siapa sih yang tidak menyukai olah raga air yang satu ini? Olahraga ini memiliki banyak peminatnya… mulai dari anak-anak sejak usia dini hingga orang lanjut usia pun. Hal ini dikarenakan banyak orang sudah mengetahui manfaat dari olahraga air, terutama berenang. Berenang mampu melatih kelenturan tubuh kita, daya tahan terhadap suhu air, serta ketenangan psikis ketika mampu menikmati gelombang air saat mengapung dengan tenang. Tidak dimungkiri bahwa olahraga air ini juga bisa menimbulkan ketidaknyamanan bagi awal yang mencobanya. Misalnya merasakan suhu air yang teramat dingin, merasa air masuk kedalam telinga, ataupun tersedak saat berenang, hingga resiko yang paling berbahaya adalah mendadak mengalami kram otot saat di dalam air, hingga tenggelam. Resiko-resiko ini dapat diminimalkan bila kita mengetahui langkah-langkah berenang yang aman. Langkah-langkah tersebut adalah: 1. Selalu menggunakan peralatan renang ketika akan ber