Langsung ke konten utama

Ulasan “Aleph” Karya Paulo Coelho

  Identitas Buku  Judul: Aleph Penulis: Paulo Coelho Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit: 2013 Jumlah halaman: 302 halaman. Cerita Singkat Sudut pandang tokoh utama ada penulis sendiri. Di sini penulis menceritakan pengelamannya melakukan perjalanan sejauh 9.288 km, yakni perjalanan melaui jalur kereta api Trans-Siberia, dari Moscow menuju Vladivostok. Penulis melakukan perjalanan bersama orang-orang yang bekerja dengan dirinya penerbit dan editor. Selain itu, ia juga mengajak orang lain yang ia kenal baru saja saat memulia perjalanan tersebut. Sebetulnya perjalanan ini telah dilakukan penulis sebelumnya. Namun, ia melakukan lagi dengan misi untuk menemukan aleph, energi dari kerajaannya sendiri. Di sini penulis menceritakan tempat-tempat yang pernah ia kunjungi, orang-orang yang pernah ia temui dan kenali, hingga pengalaman-pengalaman baik pahit maupun menyenangkan yang ia alami. Hal ini semua ia lakukan untuk menemukan aleph. Keunggulan Novel Penulis benar-benar seorang

Remaja, Oh... Remaja

Sumber: www.pexels.com 


Kenapa ya remaja zaman now suka banget yang ekstrim-ekstrim?


Kalau gak lebay sekaligus alay atau doyan yang namanya kekerasan. Suka melanggar aturan,  orangtua,  bahkan gurunya.

Yuk,  kita coba kenali sosok remaja zaman now ini. Sosok yang akan menjadi tumpuan masa depan bangsa dan negara kita.

Menurut Hurlock,  usia remaja berkisar antara 12 hingga 16 tahun. Pada usia ini mulai muncul adanya perubahan-perubahan fisik dari diri remaja tersebut. Sebut saja dengan mulai tumbuhnya rambut pada ketiak, area kemaluannya,  dan wajah bagi laki-laki, serta tumbuh payudara pada wanita.

Perubahan ini diiringi juga dengan adanya perubahan pada sisi psikis remaja tersebut. Sehingga pada diri individu yang mulai menginjak usia remaja akan mulai terlihat perilaku-perilaku murung,  cinta dengan hasrat berlebihan,  suka melamun,  kadang bersikap kasar untuk menutupi rasa tidak percaya dirinya,  serta mempunyai masalah dengan orangtua berkaitan dengan keinginannya untuk bebas.

Usia remaja merupakan usia peralihan,  yakni dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.  Oleh sebab itu,  individu ini mulai muncul keinginan untuk diakui oleh masyarakat sekitar. Kemandirian mulai ditunjukan. Selain itu,  mulai berpikir mengenai kemapanan. Secara alamiah,  remaja mulai membentuk jati dirinya.

Sumber: www.pexels.com 


Sebagai orang dewasa yang ada di sekitar remaja harus mampu mengembangkan potensi remaja beriringan dengan mengatasi perubahan emosi yang dialami oleh mereka. Baik orangtua,  guru,  maupun tokoh dewasa yang ada di sekitarnya turut merubah juga cara interaksi dengan remaja ini.

Bagaikan bermain layang-layang di tengah lapangan. Kita ulur benangnya agar layang-layang tersebut dapat terbang tinggi, bebas,  menunjukkan keelokannya. Namun sesekali benang kita tarik agar layang-layang tersebut tidak putus lalu hilang kendali mengikuti kerasnya terpaan angin.

Begitu juga dengan remaja. Kita ikat mereka dengan ilmu mengenai ketauhidan,  adab,  serta etika dalam bersosialisasi. Kemudian kita percayakan mereka untuk berkarya di luar sana tanpa campur tangan kita,  namun tetap kita awasi apakah ia berperilaku sesuai dengan yang kita ajarkan.

Bila mereka lupa akan apa yang telah kita ajarkan,  kita tarik talinya kembali. Kita ingatkan apa yang harus dan sebaiknya mereka lakukan. Disini mulai kita kenalkan dan berlakunya konsekuensi.

Namun,  apa yang terjadi bila layang-layang itu putus dan akhirnya terbang entah kemana?

Pilihan ada di kita.
Apakah kita akan meninggalkannya begitu saja,  menganggap tidak penting karena ada yang lebih penting?
Atau,  kita akan mencari dan berusaha menemukannya kembali kemudian kita perbaikan kerusakannya?

Sumber:
https://www.google.com/amp/s/dosenpsikologi.com/psikologi-remaja/amp

Day 36
#TantanganODOP
#Onedayonepost
#ODOPbatch5

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Super Blue Blood Moon

Tribunnews.com Berita akan terjadinya gerhana bulan hari ini (Rabu, 31 Januari 2018) sudah tersebar sejak 3-4 hari yang lalu. Teman-teman kecilku di kelas 5 Salman Al Farisi sudah sibuk membincangkannya. Aku pun yang tadinya hanya menganggap sebagai suatu fenomena alam yang biasa terjadi, lambat laun mulai tertarik untuk mengintip secuil informasi mengenai ini. Tahukah kamu kalau fenomena gerhana bulan saat ini adalah kejadian fenomena alam yang luar biasa? Kali ini bulan akan tampak lebih besar daripada biasanya, terjadi gerhana bulan penuh,  serta warnanya merah seperti darah akibat bias dengan cahaya matahari. Bulan pada saat ini benar-benar menunjukkan keelokannya. Tiada yang dapat menandingi kecantikannya ditengah temaramnya malam. "Langit boleh gelap. Namun aku akan senantiasa memberikan secercah cahaya pada kegelapan," ungkap sang Super Blue Blood Moon. 😁 Kita,  sebagai makhluk bumi yang terpisahkan jarak dan waktu dengan sang bulan hanya bisa menikmati sa

Kan Ku Panjat Tebing Itu!

Nayla beraksi Hari itu adalah hari Sabtu.  Kebetulan Sabtu pagi itu kami semua tidak ada kegiatan belajar dan mengajar.  Akhirnya kami memutuskan untuk mencoba kegiatan rock climbing di Plaza Festival,  Jakarta.  Sudah lama aku tidak mengunjungi daerah itu.  Terakhir ke sana saat aku masih mengerjakan skripsi,  mencari bahan landasan teori di perpustakaan Soemantri. Itu sekitar 20-23 tahun yang lalu! 😱 😆 Sudah banyak perubahan yang terjadi di sekitar Kuningan, jalan H.R Rasuna Said.  Dengan mengendarai motor, kami celingak-celinguk mencari gedung Plaza Festival.  Tak lama, kami pun menemukannya.  Segera saja memutar balik arah motor menuju pintu masuknya lalu parkir. Terus terang,  suasana di belakang Plaza Festival tidak banyak berubah.  Beda sekali dengan tampak depannya.  😁  Kami pun langsung menemui salah seorang kenalan yang mengenalkan dengan kegiatan panjat tebing ini. Kami tiba di sana pk. 07.00.  Masih pagi.  Belum ada penonton.  Hanya orang yang bertanggung jaw

Happy Swimming!!!

Senang Berenang               Siapa sih yang tidak menyukai olah raga air yang satu ini? Olahraga ini memiliki banyak peminatnya… mulai dari anak-anak sejak usia dini hingga orang lanjut usia pun. Hal ini dikarenakan banyak orang sudah mengetahui manfaat dari olahraga air, terutama berenang. Berenang mampu melatih kelenturan tubuh kita, daya tahan terhadap suhu air, serta ketenangan psikis ketika mampu menikmati gelombang air saat mengapung dengan tenang. Tidak dimungkiri bahwa olahraga air ini juga bisa menimbulkan ketidaknyamanan bagi awal yang mencobanya. Misalnya merasakan suhu air yang teramat dingin, merasa air masuk kedalam telinga, ataupun tersedak saat berenang, hingga resiko yang paling berbahaya adalah mendadak mengalami kram otot saat di dalam air, hingga tenggelam. Resiko-resiko ini dapat diminimalkan bila kita mengetahui langkah-langkah berenang yang aman. Langkah-langkah tersebut adalah: 1. Selalu menggunakan peralatan renang ketika akan ber