Identitas Buku Judul: Aleph Penulis: Paulo Coelho Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit: 2013 Jumlah halaman: 302 halaman. Cerita Singkat Sudut pandang tokoh utama ada penulis sendiri. Di sini penulis menceritakan pengelamannya melakukan perjalanan sejauh 9.288 km, yakni perjalanan melaui jalur kereta api Trans-Siberia, dari Moscow menuju Vladivostok. Penulis melakukan perjalanan bersama orang-orang yang bekerja dengan dirinya penerbit dan editor. Selain itu, ia juga mengajak orang lain yang ia kenal baru saja saat memulia perjalanan tersebut. Sebetulnya perjalanan ini telah dilakukan penulis sebelumnya. Namun, ia melakukan lagi dengan misi untuk menemukan aleph, energi dari kerajaannya sendiri. Di sini penulis menceritakan tempat-tempat yang pernah ia kunjungi, orang-orang yang pernah ia temui dan kenali, hingga pengalaman-pengalaman baik pahit maupun menyenangkan yang ia alami. Hal ini semua ia lakukan untuk menemukan aleph. Keunggulan Novel Penulis benar-benar...
Episode 10
Rocky sempat menahan nafas sejenak. Tubuhnya seketika menegang. Matanya melebar mengawasi. Bulu-bulunya berdiri hingga ekor. Rocky memasang kuda-kuda jikalau kucing besar itu menyerangnya.
Kucing besar itu memang amat menakutkan bagi Rocky. Dengan sorotan mata yang tajam, wajah bulat, serta ada beberapa bekas luka di wajah, dan telinganya benar-benar menunjukkan bahwa ia yang berkuasa di sini. Belum lagi badannya yang besar, dengan bulu berwarna kuning putih dekil, sungguh menghilangkan makna lucu bagi spesies kucing.
Rocky tetap pada posisi dimana ia berdiri. Tak bergeming. Hanya terus menatap kucing besar itu. Mulailah ada suara grrrr.... dari masing-masing.
"Sana! Pergi sana! " kata kucing besar itu lagi. Kali ini nadanya sudah benar-benar membentak keras. Rocky sempat mundur perlahan. Cuping telinganya pun ke arah belakang. Akhirnya Rocky memberanikan diri untuk berbicara.
" Ehm... Aku mau di sini sebentar, boleh? " katanya perlahan, bergetar, penuh harap.
" Tidak! Sana! “ kata kucing besar.
"Kenapa tidak boleh? Aku hanya akan duduk di sini saja. Aku tidak akan berjalan ke tempatmu. Boleh ya? " Rocky meminta, hampir memohon.
"TIDAK! SANA! “ bentak si kucing besar lagi.
" Tolonglah... Kumohon..." Kali ini Rocky benar-benar meminta.
Tiba-tiba... GRRR... MEAOUU!!! Si kucing besar menerkam hampir memukul Rocky.
Mendengar dan melihat hal itu, tanpa pikir panjang, Rocky langsung membalikkan badan dan kembali turun ke rumah dengan sangat cepat. Ia pun terus berlari hingga akhirnya masuk kembali ke dalam kardus tempat tidurnya.
Saat duduk di dalam kardus, Rocky dapat merasakan jantungnya berdegub kencang. Nafasnya pun tersengal-sengal. Rasa takut benar-benar menyelimuti dirinya. Apa salah aku? Rocky bertanya-tanya dalam hati. Cukup beberapa saat, Rocky terjaga, memastikan kucing besar itu tak mengikutinya. Ia pun berusaha menenangkan diri lalu tertidur.
KLONTANG , KLONTANG, BYURRR... Terdengar suara sibuk di dapur. Rocky langsung terjaga. Apakah kucing besar itu masuk? Oh, ku harap tidak, pinta Rocky, memohon. Berjalan perlahan menuju dapur tuk memastikan. Oh, alhamdulillah ternyata ibu. Ibu tengah menyiapkan sarapan untuk ayah, Zaki, dan Sisi. Rutinitas yang biasa dikerjakan setiap pagi.
Rocky memutuskan tuk kembali ke kardusnya. Ia masih merasa lelah karena semalam. Haah... Tidur sejenak tak akan membunuhku, bukan? Kata Rocky dalam hati sambil melanjutkan tidurnya.
Bersambung....
Day 52
#TantanganODOP
#Onedayonepost
#ODOPbatch5
Komentar
Posting Komentar