https://www.tulisanshinta.site/2023/10/ulasan-buku-planet-omar-accidental.html “…, but my dad said that Allah knows all the languages in the universe, so we can talk to him whenever we want to.” (page 178). Dikisahkan seorang anak laki-laki berusia 9 tahun, bernama Omar. Ia hidup bersama keluarganya yang terdiri dari ayah, ibu, adik laki-lakinya yang bernama Esa berusia 3 tahun, kakak perempuan bernama Maryam berusia 13 tahun. Keluarga Omar berasal dari Pakistan, dan mereka menetap di Inggris. Kedua orang tua Omar bekerja sebagai ilmuwan. Permasalahan muncul ketika sang ibu mendapatkan pekerjaan baru di kota lain. Omar sekeluarga harus pindah tempat tinggal. Hal ini yang membuat Omar gelisah sebagai anak laki-laki yang mulai remaja. Ia harus beradaptasi dengan lingkungan rumah, sekolah barunya, dan tentu saja teman-teman barunya. Apakah Omar dan keluarganya berhasil beradaptasi dengan lingkungan rumah barunya? Apakah Omar memiliki teman di sekolah barunya? Bagaimana Omar menghadapi
Episode 11
"Assalamualaikum...! Good morning! “ teriak Sisi sengaja membangunkan Rocky. Rocky kaget. Ia loncat dari singgasananya. Sisi langsung tertawa terpingkal-pingkal melihat sikap dan ekspresi Rocky. "Sungguh tega nian, dikau Mbak Sisi. Aku terkejut sekali ini," keluh Rocky dalam hati.
Rocky langsung mendekati dan menempeli tubuh Sisi. Ia pun mengeluarkan suara dengkur sebagai arti minta di elus. "Nih, Rocky. Sudah jadi!" kata Sisi sambil menunjukkan hasil karyanya.
Itu adalah sebuah baju kecil berwarna-warni. Gabungan dari beberapa kain perca yang di jahit menjadi kemeja mini lengkap dengan kancingnya. Ternyata inilah hasil Sisi bersemedi di kamarnya seharian kemarin. Sisi hanya keluar kamar untuk makan saja, kemudian ia kembali lagi ke kamarnya tuk bekerja. Dan, inilah hasil kerjanya.
Rocky mendekati baju yang ditunjukkan Sisi padanya. Diendus-endusnya. Diamatinya depan, belakang, atas, bawah, semua ditelitinya. Kalau dari baunya, sepertinya ini tidak bisa di makan, menurut Rocky.
Akhirnya ia kembali mendekati Sisi dan berguling - guling di sampingnya. "Aku juga bikin topi ya," lanjut Sisi. Rocky hanya melihat sesaat saja. Lalu kembali asik berguling - guling kembali.
"Ih, kenapa dia jadi sok imut begitu," kata Zaki setelah melihat sikap Rocky.
"Aku dah bikin ini! " teriak Sisi dengan bangga, menunjukkan hasil kreasinya pada Zaki. "Bagus kan, Kak?"
"Itu untuk Rocky??" tanya Zaki tak percaya, sambil memandani baju mungil itu. "Muat gak ini?"
“Kita coba yuk, " ajak Sisi. "Rocky, ayo sini!"
"Meong, " Rocky langsung menyahut ketika namanya dipanggil. Ia pun berjalan mendekati Sisi. Ia pun mengendus - endus kembali tangan Sisi. Tangan Sisi sedang memegang kain warna-warni yang sudah Rocky kenal dari baunya. Mulai timbul perasaan tidak enak dalam diri Rocky. Namun ia tetap menunggu Sisi dan Zaki dengan tenang.
Sisi mengangkat tubuh Rocky ke dekapannya. Mulai ia masukkan kaki depannya ke baju buatan Sisi, lalu kepala, dan hingga rapih menutupi badannya. "Tarraaaa..." kata Sisi dengan bangga setelah ia selesai memakaikannya.
Rocky pun setelah dipakaikan baju tersebut, duduk diam mengamati Zaki dan Sisi yang tengah memandangnya. Rocky tak memahami arti tatapan itu. Sepertinya ada yang beres, tapi ada yang tampak tak beres juga dari tatapan itu.
"Hmm... Baju ini mo dipake kapan ya, Si? " tanya Zaki ragu-ragu.
" Ya kalau bisa setiap hari lah, kan lucu," jawab Sisi gemes pada Rocky.
"I, iya sih... Tapi... Bikin gatel gak? Panas gak? Nanti Rocky malah rontok bulunya, " Zaki mulai khawatir dengan kelangsungan hidup kucing mungil itu.
" Hmm... Ya udah deh. Pakainya malam saja, biar hangat. Sini Rocky kita buka lagi. Nanti malam kita pake ya. " Sisi langsung melepaskan baju itu dari Rocky. Kemudian ia menyimpannya di dalam kamarnya.
Tinggallah Rocky tengah menjilat-jilati badannya. Zaki pun memandangi perilaku Rocky, lalu ia berkata sambil mengeluh kepala Rocky , "sabar ya Rocky. Sisi memang gitu. Semua mau dihiasi sama dia. Tapi dia baik kok. " Rocky tetap saja menjilat-jilati bulu-bulunya.
Bersambung....
Day 53
#TantanganODOP
#Onedayonepost
#ODOPbatch5
Komentar
Posting Komentar