Identitas Buku Judul: Aleph Penulis: Paulo Coelho Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit: 2013 Jumlah halaman: 302 halaman. Cerita Singkat Sudut pandang tokoh utama ada penulis sendiri. Di sini penulis menceritakan pengelamannya melakukan perjalanan sejauh 9.288 km, yakni perjalanan melaui jalur kereta api Trans-Siberia, dari Moscow menuju Vladivostok. Penulis melakukan perjalanan bersama orang-orang yang bekerja dengan dirinya penerbit dan editor. Selain itu, ia juga mengajak orang lain yang ia kenal baru saja saat memulia perjalanan tersebut. Sebetulnya perjalanan ini telah dilakukan penulis sebelumnya. Namun, ia melakukan lagi dengan misi untuk menemukan aleph, energi dari kerajaannya sendiri. Di sini penulis menceritakan tempat-tempat yang pernah ia kunjungi, orang-orang yang pernah ia temui dan kenali, hingga pengalaman-pengalaman baik pahit maupun menyenangkan yang ia alami. Hal ini semua ia lakukan untuk menemukan aleph. Keunggulan Novel Penulis benar-benar...
Alhamdulillah sampai juga di rumah sebelum maghrib. Segera kusiapkan belanjaan tadi. Ayam bakar, aneka lalapan, serta kerupuk dan nasi kuletakan dalam wadah saji cantik yang kupunya. Kemudian kususun di meja makan beserta tumpukan piring makan dan sendok garpunya.
Mama melihat kesibukanku sepulang kerja langsung bertanya keheranan. "Kamu ada yang diundang ke rumah ya?" tanyanya sambil memandang penuh takjub belanjaanku.
"Iya. Aku lupa hari ini ada acara bukber. Dan...aku kebagian ketempatan," kataku sambil nyengir dan tetap menyusun lauk-lauk di meja makan. "Kita ada nasi kan? Tapi aku juga dah beli sih untuk tambah-tambah."
"Nasi sih ada. Kamu undang berapa orang?" tanya mama mulai khawatir.
"Teman sekelas waktu SMA. Tapi gak tahu juga sih berapa yang bisa hadir."
Setelah selesai merapihkan meja makan, aku langsung beralih ke aneka ta'jilan yang berada di sudut meja dapur. Segera aku geser-geser kursi-kursi di ruangan tamu menempel para dinding, lalu kugelar tikar besar yang biasa dipakai mama untuk acara arisan atau pengajian di rumah, di bagian tengah ruangan. Kususun menu ta'jilan aneka warna dalam beberapa baki. Ada sop buah, es pisang ijo, kolak, juga bubur sumsum dan biji salak. Ta'jil-ta'jil tersebut kuletakkan ditengah-tengah tikar. Bersama dengan aneka cemilan mama dan tak lupa beberapa toples kurma.
"Sini. Mama bantu susun. Kamu mandi dulu sana. Nanti keburu teman-temanmu datang," kata mama sambil mulai mengambil salah satu bungkus belanjaanku.
"Oke deh Mama cantik. Makasih yah Mam," kataku tersenyum sambil kemudian mencium pipi mama dan beranjak pergi ke kamar mandi untuk bersiap-siap.
Mama hanya menggelengkan kepala melihat putrinya bergerak tergesa-gesa seperti itu. "Tika...Tika...," Mama membatin. " Yang kamu undang itu sekelas atau sekampung? Banyak bener belanjaannya. Emang rumah Kita muat?" Mama langsung menyusun belanjaan Tika di meja makan dan beberapa di tikar.
"Menu ta'jilannya banyak bener lagi. Bagaimana mo segera ini. Bisa pusing nih teman-temannya mikirin mo menyegerakan pakai yang mana. " Mama pun tertawa geli sendiri.
#RWCODOP2018
#onedayonepost
@komunitas.odop
Komentar
Posting Komentar