Judul:
Sketsa Negeri Para Anjing
Penulis:
Shabrina
Cetakan
pertama: Rabiul Akhir 1427 H/ Mei 2006
Penyunting:
Sakti Wibowo dan Nurul Hidayati
Desain
Cover: Arif Yunur Rivan
Illustrasi
Cover: Ferly Leriansyah
Penerbit:
Lini Zikrul Remaja (Zikrul Hakim), Jakarta
Jumlah
Halaman: 160 halaman, uk. 11,5 x 17,5 cm
ISBN:
979-9140-34-x
Buku
ini merupakan kumpulan cerpen yang sarat dengan nilai religi. Pesan religi
disampaikan oleh penulis melalui kisah-kisah yang melekat dalam kehidupan
sehari-hari kita. Tak luput pula penulis menyampaikan dengan plot twist yang
berbeda-beda. Terkadang membuat pembaca berpikir, siapakah sosok utama dari
tokoh yang diceritakan cerpen tersebut.
Diawali
dengan kisah seorang ibu guru baru mendaftar ke sebuah sekolah. Namanya adalah
Bu Brin. Ia diamanahi mendidik anak berkebutuhan khusus. Dengan berbekal
pengalaman mengajar di sekolahnya terdahulu, ditambah dengan kesabaran dan doa
yang terus menerus diucapkan, akhirnya Allah membukakan mata dan hati Atma.
Atma yang tidak mau berinteraksi dengan siapapun, perlahan-lahan mau bercerita
kepada guru-guru lain di sekolah itu.
Kemudian
penulis juga mengangkat cerita yang sering terjadi di sekitar kita, namun
sering terabaikan tanpa sengaja. Seperti perselingkuhan, yang mana masalah ini
dilihat dari kacamata anak-anak masing-masing keluarga yang melakukan
perselingkuhan. Bagaimana penulis mengemas permasalahan ini dari dua sisi yang
bertentangan, hingga akhirnya hanya dengan mendekatkan diri pada Illah menjadi
jawaban untuk mendapatkan ketentraman dari permasalahan itu.
Ada
satu cerita yang menurut saya dapat membuka mata hati kita dalam pergaulan
sehari-hari. Terkadang karena begitu eratnya kita berteman dengan seseorang,
kita masih merasa sungkan menyampaikan saran. Merasa tidak enakkan, bahkan
terkadang tidak tahu mau bicara apa. Permasalahan ini disampaikan dengan alur
yang sangat menarik pada cerpen “Tentang Mas Darman”.
“Sketsa Negeri Para Anjing” adalah salah satu
dari limabelas cerpen yang dijadikan judul utama buku ini. Mengapa penulis
mengambil judul tersebut sebagai judul utamanya? Sebaiknya temukan sendiri
jawabannya dengan membaca buku ini.
Menurut
saya, buku ini sangat bagus untuk dibaca remaja hingga usia dewasa. Buku ini
sangat membuka wawasan akan nilai keislaman yang sepatutnya kita jalankan dalam
kehidupan sehari-hari dengan alur yang menarik. Ringan dibaca namun sangat menyentuh
rasa, membuat kita ingin terus membaca cerpen-cerpen berikutnya hingga akhir.
Shabrina beda ya sama Shabrina Ws?
BalasHapus