Identitas Buku Judul: Aleph Penulis: Paulo Coelho Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit: 2013 Jumlah halaman: 302 halaman. Cerita Singkat Sudut pandang tokoh utama ada penulis sendiri. Di sini penulis menceritakan pengelamannya melakukan perjalanan sejauh 9.288 km, yakni perjalanan melaui jalur kereta api Trans-Siberia, dari Moscow menuju Vladivostok. Penulis melakukan perjalanan bersama orang-orang yang bekerja dengan dirinya penerbit dan editor. Selain itu, ia juga mengajak orang lain yang ia kenal baru saja saat memulia perjalanan tersebut. Sebetulnya perjalanan ini telah dilakukan penulis sebelumnya. Namun, ia melakukan lagi dengan misi untuk menemukan aleph, energi dari kerajaannya sendiri. Di sini penulis menceritakan tempat-tempat yang pernah ia kunjungi, orang-orang yang pernah ia temui dan kenali, hingga pengalaman-pengalaman baik pahit maupun menyenangkan yang ia alami. Hal ini semua ia lakukan untuk menemukan aleph. Keunggulan Novel Penulis benar-benar...
“…, but my dad said that Allah knows all the languages in the universe, so we can talk to him whenever we want to.” (page 178).
Dikisahkan seorang anak laki-laki berusia 9 tahun, bernama Omar. Ia hidup bersama keluarganya yang terdiri dari ayah, ibu, adik laki-lakinya yang bernama Esa berusia 3 tahun, kakak perempuan bernama Maryam berusia 13 tahun. Keluarga Omar berasal dari Pakistan, dan mereka menetap di Inggris. Kedua orang tua Omar bekerja sebagai ilmuwan.
Permasalahan muncul ketika sang ibu mendapatkan pekerjaan baru di kota lain. Omar sekeluarga harus pindah tempat tinggal. Hal ini yang membuat Omar gelisah sebagai anak laki-laki yang mulai remaja. Ia harus beradaptasi dengan lingkungan rumah, sekolah barunya, dan tentu saja teman-teman barunya.
Apakah Omar dan keluarganya berhasil beradaptasi dengan lingkungan rumah barunya?
Apakah Omar memiliki teman di sekolah barunya?
Bagaimana Omar menghadapi “pembully” yang ada di sekolah barunya?
Penulis buku ini, Zanib Mian, adalah seorang Pakistan. Ia menggambarkan kegelisahan yang dirasakan Omar saat berinteraksi dengan suasana rumah barunya juga sekolahnya. Kecemasan-kecemasan dalam pikiran Omar pun diceritakan secara apik dalam tulisannya.
Dalam menyampaikan ceritanya, Zanib Mian memasukkan nilai dan ajaran Islam sebagai agama yang dianut keluarga Omar. Zanib Mian menggambarkan suasana Ramadan di Inggris. Ayah, Ibu, dan Maryam melakukan ibadah puasa Ramadan. Begitu juga Omar. Meskipun ia sekolah di sekolah umum, namun Omar tetap berusaha melakukan kegiatan Ramadan seperti muslim lainnya, bangun sebelum subuh, membantu ibu menyiapkan sahur dan sahur bersama hingga beberapa saat sebelum subuh tiba.
Zanib Mian juga menjelaskan nilai Islam pada situasi dimana Omar menjelaskan tentang puasa Ramadhan dan idul fitri kepada sahabat barunya, Charles. Lalu, ajaran Islam juga dijelaskan saat Mrs Rogers, tetangga barunya, membawa coklat dengan campuran alkohol, di mana bagi orang Inggris itu biasa saja, tapi kaum muslim mengharamkan makanan atau minuman berakohol. Selain kedua hal itu, masih banyak lagi Zanib Mian menyisipkan ajaran dan kebiasaan Islam dalam ceritanya.
Buku ini berbahasa Inggris dengan tingkat membaca A2. Gaya bahasa yang digunakan sesuai untuk pemula. Kosa kata yang digunakan pun sederhana dan mudah dipahami. Alur cerita berjalan maju dan tidak bertele-tele dalam menjelaskan perasaan yang dialami Omar.
Menurut saya, buku ini sangat cocok untuk meningkatkan keterampilan membaca berbahasa Inggris dan menambah kosa kata dalam bahasa Inggris. Meskipun desain tulisan dibuat menarik untuk anak usia 9-10 tahun, seperti usia Omar, namun orang dewasa juga bisa menikmati cerita buku ini.
Hal yang menarik dari buku dengan 211 halaman ini adalah:
1. Menggunakan kosa kata dan kalimat sederhana sehingga mudah dipahami meskipun berbahasa Inggris.
2. Bisa menambah kosa kata Bahasa Inggris terutama yang berkaitan dengan Islam, seperti Ramadan fasting, sahoor, Iedul Fitr, dan masih banyak lagi.
3. Kita bisa mempelajari bagaimana kita harus bersikap terhadap orang-orang di sekitar kita yang tidak mengerti Islam, bahkan berprasangka buruk tentang Islam, melalui sikap Omar sekeluarga terhadap tetangganya, Mrs Rogers, teman kelasnya, Daniel, dan lainnya.
4. Desain tulisan yang variatf dilengkapi gambar yang menarik, semakin menguatkan emosi tokoh -tokoh dalam cerita ini.
Buku novel “Planet Omar, Accidental Trouble Magnet” adalah salah satu koleksi bahan pustaka di Perpustakaan Baytul Hikmah SD An Nahl Islamic School. Buku ini masuk dalam kategori buku berbahasa Inggris untuk anak. Planet Omar sendiri terdiri dari 4 seri dan semuanya ada di Perpustakaan Baytul Hikmah. Bila ingin mengetahui kisahnya lebih lanjut, silahkan mengunjungi Perpustakaan Baytul Hikmah SD An Nahl Islamic School.
*Seperti yang dipublikasihan di https://annahl-islamic.sch.id/ulasan-buku-planet-omar-accidental-trouble-magnet-by-zanib-mian/
Komentar
Posting Komentar